Hernia Dan Alergi-Hipersensitifitas Saluran Cerna Pada Anak

Hernia, atau yang lebih dikenal dengan turun berok, adalah penyakit akibat turunnya buah zakar seiring melemahnya lapisan otot dinding perut. Penderita hernia, memang kebanyakan laki-laki, terutama anak-anak. Hernia yang terjadi pada anak-anak, lebih disebabkan karena kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya testis atau buah zakar. Sementara pada orang dewasa, karena adanya tekanan yang tinggi dalam rongga perut dan karena faktor usia yang menyebabkan lemahnya otot dinding perut. Ternyata penderita hernia seringkali disertai gangguan fungsi saluran cerna lainnya, hipersensitifitas kulit dan gangguan alergi lainnya. Meski penanganan hernia harus dioperasitetatpi pada sebagian kaus khususnya hernia inguinalis dan umbilikasis bila dilakukan penatalaksanaan penanganan alergi hipersentiifitas saluran cerna sejak dini ternyata dapat membantu proseses perbaikan secara spontan
Pada bayi dan anak puncak kejadian hernia inguinalis pada tahun pertama kehidupan. Morton W Molley melaporkan dari 1000 kasus yang ditemukan, 36% pada anak berusia 6 bulan pertama kehidupan sedangkan 49% pada tahun pertama kehidupan. Semua kelompok umur frekwensi terjadinya hernia pada lakki-laki lebih dari wanita dengan rasio 8:1. Sekitar 10% pada bayi dan anak yang mengalami hernia inguinal pada satu sisi kemungkinan mempunyai kelainan yang sama pada sisi kontralateral. Bayi prematur dan bayi berat lahir rendah beresiko tinggi terjadinya hernia inguinal lateral, dilaporkan insiden pada laki-laki sekitar 30% dan 2% pada anak perempuan. Sekitar 50%-60% hernia inguinal berada pada sisi kanan, 30% pada sisi kiri dan 10%-20% bilateral.
Hernia
Berdasarkan letaknya, hernia dibagi menjadi hernia diafragma yaitu menonjolnya organ perut kedalam rongga dada melalui lubang pada diafragma (sekat yang membatasi rongga dada dan rongga perut), hernia inguinal, hernia umbilical yaitu benjolan yang masuk melalui cincin umbilikus (pusar) atau orang awam menyebut pusar bodong, femoral yaitu benjolan di lipat paha melalui anulus femoralis dan hernia skrotalis
Sedangkan menurut sifatnya, ada hernia reponibel ; bila isi hernia dapat keluar masuk, hernia irreponibel ; bila isi kantung hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga, strangulata : bila terdapat keluhan nyeri, biasanya karena terjepitnya pembuluh darah, hernia incarserata : terdapat tanda obstruktif, sperti tidak bisa buang air besar, tidak bisa buang angin dan terdapat nyeri dan hernia akreta ; jika tidak ada keluhan rasa nyeri ataupun tanda sumbatan usus akibat perlekatan tersebut.
Berasal dari bahasa Latin, herniae, yaitu menonjolnya isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga. Dinding rongga yang lemah itu membentuk suatu kantong dengan pintu berupa cincin. Gangguan ini sering terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar berupa bagian dari usus.
Awal tahun 1522 S.M bangsa mesir telah menggambarkan terapi hernia inguinal dengan eksternalpresure. Galen pada tahun 176 M mendeskripsikan prosesus vaginalis peritonum yang merupakan faktor etiologi hernia inguinal, sedang operasi pertama dilakukan oleh Susruta pada tahun 5 M, teknik operasi yang modern dilakukan Ambrois pare (1540) pada anak. Abad ke-9 Camper, Coper, Hesselbach, Gimbernat, Richtedan Scarpa menerangkan secara akurat anatomi kanalis inguinalis. Pada akhir abad ke- 19 operasi hernia mengalami kemajuan dengan ditemunya anestesi dan pengetahuan asepsis
Proses Terjadinya Hernia
Gonad berkembang sebagai migrasi sel germinativum primitf dari yolk sac ke genital ridge pada minggu ke- 6 pada masa gestasi, diferensiasi menjadi testis dan ovarium pada minggu ke-7 atau ke- 8 masa gestasi di bawah pengaruh hormon. Gubernakulum dari kaudal dan berakhir pada mesonefrus melengket pada kutub bawah testis, bagian bawah gubernakulum tipis sehingga dapat berfungsi sebagi penuntun kedalam scrotum. Pada bulan ketiga masa gestasi gonad bergerak turun ke bawah dan peritenium tampak menonjol ke dinding ventral abdomen sebagai prosessus vaginalis peritonei. Penonjolon peritoneum melalui anulus inguinalis intenus dan testis yang bergerak ke bawah mengikuti gubernakulum merupakan “fase eksternal dari desensus gonad” . Pada bulan ke-7 dan ke-8 testis turun melalui kanalis inguinalis internus dan keluar melalui angulus inguinlis eksternus mengikuti serat gubernakulum dan pada bulan ke- 8, testis biasanya sudah berada dalam scrotum, dan prosessus vaginalis biasanya masih terbuka. Pada bulan ke- 9 prossesus vaginalis peritonei akan mengalami regresi sehingga menutup sempurna setinggi batas kanalis inguinalis dan hanya tinggal sebagai jaringan fibrotik.
Kegagalan obliterasi dari prosesus vaginalis baik sebagian maupun keseluruhhan akan mengakibatkan sakus vaginalas akan tetap terbuka dan merupakan faktor presdiposisi terjadi hernia inguinalis latralis.
Kanalis inguinalis pada anak dan bayi lebih pendek dari orang dewasa dan terletak diantara muskulus obliqus abdominis internus dan muskulus oblingus abdominis eksternus. Kanalis inguinalis dilewati funikulus spermatikus pada anak laki-laki dan ligamentum teres uteri pada anak perempuan. Anulus inguinalis merupakan pintu masuk hernia inguinalis ke dalam kanalis dan terletak pada fascia transversa. Anulus inguinalis eksternu terletak subkutan dan tebentuk pada celah antara serabut muskulus obliqus abdominis eksternus. Anulus ingualis eksternus terletak lebh medial dan kaudal dari pada anulus ingualis internus. Sebagian serabut muskulus oblingus abdominis internus dan beberapa serabut muskulus transversus abdominis mengelilingi anulus ingualis internus dan membentuk dinding kanalis inguinalis. Pada tepi bawah muskulus oblinqus internus, beberapa serabutnya mengikuti funikulus spermatikus membentuk muskulus kremaster. Funikulus spermatikus terletak pada alur yang menjadi dasar kanalis inguinalis yang dibentuk oleh serabut-serabut yang berasal dari ligamentum inguinalis, ligamentum lakunare, danfascia transversa yang memberi serabut yang bersatu dengan funikulus spermatikus dan disebut fascia spermatika interna. Diluar anulus inguinalis eksternus, funikulus spermatikus mempunyai pembungkus yang berrasal dari aponeurosis muskulus obliqus abdomnis eksternus yang disebut fascia spermatika eksterna. Funikulus spermatikus terdiri dari vas deferens yangg terletak dibagian osterior, yang dikelilingi oleh pleksus pampinifomis. Kanalis inguinalis pada anak perempuan sangat sempit dan terisi ligamentum teres uteri dan kalau prosessus vaginalis terbuka disebut kanalis nucki.
PENYEBAB
Tidak semua faktor penyebab timbulnya hernia pada bayi dan anak. Sakus vaginali yang masih terbuka, prematuritas, umur, menangis, fimosis, dengan kesukaran kencing, mengeja, batuk kronik, penyakit tertentu seperti fibrosis sistika pankreas, sindrom hurler-hunter, sindrom Ehlers-Danlos, gangguan metabolisme yang lain, hidrosefalus dengan ventriko-peritoneal shunt disebut sebagai faktor yang berperan timbulnya hernia pada bayi dan anak.
Penyebab utama  hernia pada bayi dan anak
  • Faktor kongenital : sakus vaginalis yang terbuka, Kriptokismus,  Gastroskisis  dan Ekstrofia kandung kemih
  • faktor konstribusi atau presdiposisi: jenis kelamin, umur, prematuritas, fibrosis sistika pankreas, sindrom hurler-Hunter , sindrom ehlers-Danlos, infeksi sitomegalivirus dan rubella kongenital, batuk kronik, fimosis dengan kesukaran kencing, hidrosefalus dengan ventrikuloperitoneal shunt dan gangguan metabolisme kolagen
  • faktor presipitasi atau ekitasi : kenaikan tekanan intraabdominal yang mendadak


EmoticonEmoticon